
Narapena Sebagai test rider Honda, Stefan Bradl, menegaskan koleganya tak perlu membalap seperti Marc Marquez lantaran motor RC213V kini berbeda.
Sejak ditinggal Marc Marquez hijrah ke Gresini Racing pada akhir musim 2023, Honda harus menapaki perjalan awal untuk mengembangkan kuda besi mereka.
Motor RC213V yang sempat kehilangan identitas kini mulai kembali berada di jalur yang tepat usai dua musim ditinggal Si Alien yang kini menjadi andalan Ducati.
Mengandalkan Joan Mir dan Luca Marini di kursi pembalap pabrikan, Honda sedang berupaya keras keluar dari situasi krisis pada MotoGP 2025 ini.
Dengan langkah perlahan, hasil kompetitif mulai didapatkan meski masih jauh dari kata konsisten hingga 18 seri yang dijalani.
Mir bahkan bisa mendapatkan podium ketiga dalam sesi balapan utama GP Jepang dan tampil menjanjikan pada sprint race GP Indonesia.
Pabrikan asal Tokyo, Jepang itu memang sangat serius kembali menapaki kejayaan mereka di kelas utama dengan merekrut Aleix Espargaro untuk test rider.
Pensiun pada akhir musim lalu, Espargaro bahu membahu bersama Stefan Bradl membangun kembali RC213V yang selama bertahun-tahun melekat DNA Marquez.
Belum lama ini, Bradl menegaskan karakter motor Honda RC213V mulai berubah usai dilakukan pengujian yang panjang.
Media Italia Soroti Veda Ega Pramata sebagai Talenta Baru di Moto3 2026, Sudah Ada Bocoran Rekan Setimnya
Tak melulu hanya ramah kepada satu pembalap saja seperti saat di era Marquez, tim berlogo sayap tunggal itu mulai menemukan DNA baru.
Tanpa mengecilkan peran tenaga mesin, Bradl merasa kini rider Honda tidak perlu mengikuti jejak Marquez untuk membalap sampai 110 persen mendekati batas.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya saat masih ada Marquez, potensi motor Honda baru akan keluar jika seorang rider tampil di ambang risiko.
Tak ayal, hal tersebut membuat rider berusia 32 tahun itu sering mengalami crash atau terjatuh dari motornya.
Tadinya Cuma Absen 2 Balapan, Rencana Marc Marquez setelah Kecelakaan di Mandalika Berubah
Kemajuan juga semakin di ambang nyata setelah Johann Zarco dari LCR Honda bahkan sudah meraih satu kemenangan Grand Prix di Le Mans, Prancis.
“Honda telah mencoba banyak hal dengan swing arm, suspensi, dan sasis selama tiga tahun terakhir,” ucap Bradl, dilansir dari Crash.net.
“itu adalah perubahan besar, arah yang berorientasi pada tujuan kini telah ditemukan.”
“Dan karena mesin kini juga memiliki tenaga yang diperlukan untuk mengimbangi di lintasan lurus.”
“Anda kini dapat beristirahat sejenak di lintasan lurus dan mengerem di tikungan berikutnya dengan lebih santai.”
“Ini merupakan kelegaan fisik bagi semua pembalap Honda.”
“Mereka tidak lagi harus berkendara dengan risiko 110 persen yang konstan, seperti yang biasa dilakukan Marquez selama bertahun-tahun.”
“Karena itu, dia sering terjatuh dari motor setiap tahun,” tuturnya menambahkan.
OTW ke MotoGP sebagai Juara WSBK, Toprak Razgatlioglu Malah Ulangi Kesalahan Valentino Rossi ke Marc Marquez









